Tuesday, April 2, 2019


A.    Pengertian Tindakan


Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik jantung (Price, 2006). Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan menyebar ke jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini akan menyebar ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk ke dalam jantung akan membangitkan sistem konduksi pada jantung sehingga terjadi potensial aksi.

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah lektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan  jantung dalam waktu tertentu

B.  Tujuan Tindakan

Tujuan melakukan pemasangan EKG adalah untuk menentukan kelainan seperti:
1.    Gangguan irama jantung (disritmia)
2.    Pembesaran atrium atau ventrikel
3.    Iskemik atau infark miokard
4.    Infeksi lapisan jantung (perikaraditis)
5.    Efek obat-obatan
6.    Gangguan elektrolit
7.    Penilaian fungsi pacu jantung

C.  Indikasi, Kontraindikasi, dan Komplikasi Tindakan

Beberapa tujuan dari penggunaan EKG adalah :
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Perikarditis
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel
7. Menilai fungsi pacu jantung.

 D. Indikasi dari penggunaan EKG

Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas. Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.
·                Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
·           EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut
·                   EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)
·              EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)
·                     EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
·                    EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)


E. Aspek Keamanan dan Keselamatan

1.    Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG.
2.    Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan.
3.    Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing - masing 2 - 4 kompleks
4.    Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar terlalu kecil.
5.    Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti ; jam tangan, tremor, bergerak, batuk dan lain-lain.
6.    Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.


F.  Alat dan Bahan\

Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan EKG adalah:
1.    Elektrokardiogram
2.    Elektroda ekstremitas
3.    Elektroda isap (“suction electrode”)
4.    Kabel penghubung klien dan kabel penghubung tanah (“grounding”)
5.    Kapas dan alkohol
6.    Elektrolit jelly


G. Prosedur Tindakan

1.    Persiapan Pasien:
·      Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG
·      Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama perekaman.
2.    Cara Menempatkan Elektrode
Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan manset, beri jelly kemudian hubungkan kabel elektrode dengan pasien.
·      Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan.
·      Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam.
·      Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasang sampai ke bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan.
·      Kemudian kabel-kabel dihubungkan :
a.   Merah (RA / R) lengan kanan
b.   Kuning (LA/ L) lengan kiri
c.   Hijau (LF / F ) tungkai kiri
d.   Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground)
·     Hubungkan kabel dengan elektroda:
a.   Kabel merah dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kanan
b.   Kabel kuning dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kiri
c.   Kabel hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri
d.   Kabel hitam dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kanan

·      Bersihkan pula permukaan kulit di dada klien yang akan dipasang elektroda prekordial dengan kapas alkohol dan beri jelly pada setiap elektroda, pasangkan pada tempat yang telah dibersihkan.
·      Hubungkan kabel dengan elektroda:
a.   C1   : untuk Lead V1 dengan kabel merah
b.   C2   : untuk Lead V2 dengan kabel kuning
c.   C3   : untuk Lead V3 dengan kabel hijau
d.   C4   : untuk Lead V4 dengan kabel coklat
e.   C5   : untuk Lead V5 dengan kabel hitam
f.    C6  : untuk Lead V6 dengan kabel ungu
Pada C2 dan C4 merupakan titik-titik untuk mendengarkan bunyi jantung I dan II.

3.    Cara Merekam EKG
·      Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.
·      Periksa kembali standarisasi EKG antara lain :
a.    Kalibrasi 1 mv (10 mm)
b.    Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 -3 kali berturut-turut dan periksa apakah 10 mm
·      Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4, V5, V6. Setelah pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula sebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin EKG
·      Rapikan pasien dan alat-alat.
·      Catat di pinggir kiri atas kertas EKG: Nama pasien, Umur, Tanggal/Jam, Dokter yang merawat dan yang membuat perekaman pada kiri bawah
·      Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa

H.     Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan

1.    Status kesehatan klien, pantau setiap saat
2.    Pemasangan EKG harus sesuai dengan cara yang benar
3.    Pasien diusahakan jangan terkena besinya, jangan batuk, dan tidak mengobrol, karena akan mempengaruhi hasil EKG.

I.    Hal-hal Penting yang Harus Dicatat

1.       Nama pasien
2.       Status klien (usia, jenos kelamin, berat badan, tinggi bdan, tekanan darah)
3.       Tanggal/Jam
4.       Dokter yang merawat
5.       Yang membuat perekaman pada kiri bawah
6.       Rekam Medik pasien
7.       Frekuensi jantung per menit
8.       Irama jantung
9.       Gelombang P
10.     Interval P-R
11.     Kompleks QRS
12.     Gelombang T
13.     Gelombang U
14.     Kelainan EKG yang ditemukan



DAFTAR PUSTAKA

Sundana K, 2008, Interpretasi EKG, Pedoman Untuk Perawat, EGC, Jakarta.

Thaler MS, 2000, Satu-Satunya Buku EKG yang Anda Perlukan, Edisi 2, Hipokrates, Jakarta.


yohanaindah31@gmail.com


No comments:

Post a Comment