CONTOH
SATUAN ACARA
KB
Pokok
Bahasan : KB
Penyuluh : Mahasiswa profesi ners Universitas Malahayati
Sasaran
: Wanita Usia Subur/ posyandu
Jumlah
Sasaran : WUS
semua yang Posyandu
Tempat Waktu
: 30 menit
Hari /
tanggal : 22 Mei 2018
I. TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah diberikan
penyuluhan 30 menit, diharapkan WUS mampu memahami dan mengerti tentang KB.
II. TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah
diberikan penjelasan selama 30 menit, ibu diharapkan
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian KB
2. Dapat menjelaskan tentang manfaat KB
3. Dapat menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja,
efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
III.
MATERI
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas,
keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
IV.
METODE
No
|
Tahapan
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Ket
|
1
|
Pembukaan
|
5 menit
|
Memperkenalkan
diri
Menjelaskan tujuan
Menyepakati
waktu
Menggali pengetahuan WUS tentang KB
|
Curah pendapat
|
2
|
Inti
|
20menit
|
Menjelaskan tentang pengertian KB
Menjelaskan
tentang manfaat KB
Menjelaskan
tentang jenis-jenis, cara kerja,efektivitas keuntungan, indikasi, kontraindikasi,
efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-masing alat
kontrasepsi.
|
Ceramah
|
3
|
Penutup
|
5 menit
|
Memberikan kesempatan sasaran untuk bertanya tentang hal yang belum dimengerti
Melakukan evaluasi secara lisan tentang KB
Memberikan salam penutup
|
Tanya jawab
|
V. MEDIA,
SUMBER
a.
Media :
Lembar Balik KB
leaflet
MATERI KB
1 Pengertian
Keluarga Berencana (KB)
Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87)
Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya manusia untuk mengatur secara
sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila
untuk kesejahteraan keluarga.
KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai
makhluk seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).
2 Tujuan KB
1) Tujuan
umum
a. Membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera
yang menjadu dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia
2) Tujuan
khusus
a. Pengaturan kelahiran
b. Pendewasaan usia perkawinan.
c. Peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
d. Mencegah kehamilan karena alasan
pribadi
e. Menjarangkan kehamilan
f.
Membatasai jumlah anak
3 Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor
akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga,
antara lain:
Manfaat Untuk Ibu:
a.
Mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan
b.
Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian
ibu
c.
Menjaga kesehatan ibu
d.
Merencanakan kehamilan lebih
terprogram
Manfaat Untuk Anak:
a - Mengurangi risiko kematian bayi
b - Meningkatkan kesehatan bayi
c - Mencegah bayi kekurangan gizi
d - Tumbuh kembang bayi lebih
terjamin
- Kebutuhan ASI eksklusif selama 6
bulan relatif dapat terpenuhi
f.
Mendapatkan kualitas kasih sayang
yang lebih maksimal
Manfaat Untuk Keluarga:
a - Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b - Harmonisasi keluarga lebih terjaga
Jenis-jenis KB
1. Metode amenorea Laktasi (MAL)
merupakan KB alami yang didasarkan
oleh fakta bahwa laktasi (produksi ASI) menyebabkan amenorea (berkurangnya
menstruasi). MAL menjadi metode kontrasepsi yang bersifat sementara, diterapkan
sejak kelahiran bayi hingga 6 bulan setelahnya.
Beberapa keunggulan dari Metode Amenorea Laktasi (MAL) antara lain:
Beberapa keunggulan dari Metode Amenorea Laktasi (MAL) antara lain:
a.
Tidak membutuhkan biaya.
b.
Mudah dilakukan.
c.
Tidak membutuhkan kunjungan ke
dokter atau obat.
d.
Tidak ada hormon yang mempengaruhi
proses menyusui.
e.
Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
Sedangkan beberapa kekurangan dari
MAL diantaranya:
a. Hanya
berlangsung selama 6 bulan setelah bayi lahir.
b. Tidak lagi
efektif bila bayi mulai mendapat susu formula.Sulit diprediksi jika ovarium
Anda sudah siap dan mulai melepaskan sel telur. Tapi, segera setelah Anda
mengalami menstruasi, Anda perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.
c. Membutuhkan
proses menyusui yang sering yang bisa menyulitkan bagi sebagian wanita
d. Tidak
melindungi Anda dari infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
2 - Kondom
merupakan
selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di antaranya
lateks (karet), plastik (vinil),atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual.kondom terbuat dari karet sintetis
yang tipis,berbentuk silinder,dengan muaranya berpinggiran tebal, yang bila
digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai
bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya
(misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai eksesoris aktivitas seksual.
Kelebihan
- Efektif
bila digunakan dengan benar.
- Tidak
mengganggu produksi ASI.
- Tidak
mengganggu kesehatan klien.
- Tidak
mempunyai pengaruh sistemik.
- Murah
dan dapat dibeli secara umum.
- Tidak
perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.
- Metode
kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.
Kekurangan
·
Efektivitas tidak terlalu tinggi.
·
Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
·
Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung).
·
Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan
ereksi.
·
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
·
Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum.
·
Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam limbah
3 - KB PIL
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang
diminum.Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang
tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling
efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah
terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para
ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka
hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau
selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang
lain
Jenis-jenis KB Pil
a)
Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon
sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat
dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif
bila diminum secara teratur.
b)
Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan
progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan
mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga
mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan
endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang
telah dibuahi.
Kelebihan
Beberapa Pil KB memiliki kandungan
progesteron sehingga memiliki anti-androgen (cyproterone acetate,
drospirenone). Kedua zat tidak hanya mencegah kehamilan, namun juga dapat
mengurangi jerawat dan rambut halus di wajah cantik wanita. Adapun kelebihan
PIL KB yang lain adalah
a - Penggunaan Pil KB mudah, karena
hanya dibutuhkan kepatuhan wanita untuk meminumnya.
b - Kehamilan bisa segera terjagi
setelah anda berhenti minum Pil KB tersebut.
- Kandungan hormonal Pil KB membuat
lapisan endometrium mengalami penebalan dan peluruhan sesuai dengan siklus 28
hari sehingga dapat mengurangi beberapa keluhan haid.
d - Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor
ovarium. Sehingga menghindarkan dari resiko kanker serviks.
e - Bisa digunakan sebagai kontrasepsi
emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak terlindung oleh alat
kontrasepsi.
f.
Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi
pada darah
Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan
program KB cocok dengan penggunaan pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat
tidak disarankan penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang
menderita penyumbatan pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi hati,
migrain, penyakit darah tinggi, diabetes mellitus, perokok dan wanita dengan
usia di atas 35 tahun. Adapun Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:
a. Terasa mual, biasanya dirasakan
selama 3 bulan pertama,
b.
Terjadi pendarahan di antara masa haid
terutama bila lupa atau terlambat minum Pil KB tersebut,
c.
Mengalami sakit kepala ringan,
d.
Terjadi nyeri payudara,
e. Beberapa wanita yang mengkonsumsi
Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri saat berhubungan badan,
f.
Anda harus mempunyai stok lebih sebagai
persediaan.
Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh
diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker
payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises,
perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok
(struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat
pada sebelah kepala).
Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek
samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi
(hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis),
nyeri kepala, dan penambahan berat badan.
Cara Pemakaian Pil KB :
a. Untuk mereka
yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil saat haid yaitu
mulai di hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid. Bila dimulai
pada saat haid sudah berhenti, jika hendak melakukan hubungan intim, gunakan
kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk mencegah terjadinya kehamilan.
b. Untuk
mencegah lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap harinya pada jam
yang sama, disarankan untuk menelan pil pada malam hari (sebelum tidur atau
setelah makan malam).
c. Jikalupa
minum satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera saat teringat dan
minum pil dosis hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1 hari (24
jam) maka masih dapat diminum 2 tablet langsung pada saatnya minum pil. Namun
jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan lanjutkan minum pil
sesuai harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu dikombinasikan dengan
kontrasepsi kondom saat berhubungan intim. (Hanafi Hartanto,2002)
d. Tanggal 1
lupa minum pil KB, baru teringat jam 10 pagi di tanggal 2, maka segera minum
pil KB yang terlupa. Jam 9 malam tanggal 2, minum pil KB seperti biasa.
e. Tanggal
1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2, maka minum ke dua pil
sekaligus.
f. Tanggal 1 dan tanggal 2 lupa minum pil KB, baru
teringat di tanggal 3 maka buang ke dua pil, dan jam 9 malam tanggal 3 tetap
minum pil KB sesuai harinya, dan bila hendak melakukan hubungan intim 7 hari ke
depan gunakan kondom agar tidak terjadi kehamilan.
g. Untuk pil KB
dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari kedepan libur/
tidak makan pil. Saat libur inilah diperkirakan akan terjadi haid, yang
biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis. Setelah libur 7 hari, baik haid
sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil KB dari blister yang baru. Jika
lupa tidak berhenti minum pil dan langsung melanjutkan blister yang baru maka
haid tidak akan terjadi. Hal ini karena efek lanjutan hormon estrogen dan
progesteron pada pil KB. Hentikan pil KB maka dalam beberapa hari akan terjadi
haid.
h. Untuk pil KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang
beda ukuran dan warnanya dari 21 pil lainnya, sebenarnya tidak mengandung
hormon melainkan hanya tepung saja ( plasebo ) sehingga tidak memiliki efek
pengobatan. Saat minum pil plasebo inilah haid diperkirakan akan terjadi.
Tujuan disediakan pil plasebo hanyalah sebagai pengingat saja supaya tidak
lupa, tinggal menyambung dengan pil berikutnya.
i.
Untuk ibu menyusui tersedia minipil
( hanya mengandung progesteron, tidak mengandung estrogen). Pil ini mempunyai
efek seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak
mengganggu kualitas maupun kuantitas ASI, contohnya : Excluton.
j.
Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil
KB dimulai saat :
·
Ibu telah berhenti menyusui atau 6
bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
·
3 - 6 minggu pasca salin untuk ibu
yang tidak menyusui
·
Bila telah lebih dari 42 hari (6
minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yalinkan tidak hamil
k. Untuk
pemakaian pil KB setelah keguguran :
·
Mulai pada 7 hari pertama keguguran
·
Setiap saat asal yakin tidak hamil
dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
4.
Kb Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara
untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.
Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai
karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah
dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya.Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya
pemakai suntikan KB mempunyai memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB
hormonal selama maksimal 5 tahun.
Jenis-jenis KB suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang
sering digunakan di Indonesia antara lain:
a.
Suntik 1 bulan adalah suntikan
kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan dosis 25 mg
depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate. Komposisi : tiap
ml suspensi dalam air mengandung :Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol
cypionate 10 mg.
·
Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan
dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol varelat yang
diberikan melalui I.M sebulan sekali
·
Efek samping
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100
perempuan) selama tahun pertama penggunaan
·
Keuntungan
Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh
padahubungan sex, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek
samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
·
Kekurangan
Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna
kulit, sakit kepala, sakit pada dada, peningkatan berat badan, perdarahan
berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah, depresi, payudara lembek dan galaktorea,
penyakit troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak teratur
·
Waktu mulai menggunakan suntikan
kombinasi
Suntikan
pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid, bila disuntikan pertama
diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex
selama 7 hari / menggunakan, kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca persalinan
6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat diberikan sutnikan
kombinasi, pasca keguguran ; suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam
waktu 7 hari, bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti
suntikan pertama dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya
tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid,
metode kontrsepsi lain tidak diperlukan, ibu sebelumnya menggunakan AKDR,
suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR (Harnawati,
2008).
b.
Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah
medroxy progesterone yang di gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral,
mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Komposisi : Suspensi
steril depo medroxy progesterone acetat (DPPA) dalm air, tiap vial berisi 3 ml
suspensi (150 mg medroxy progesterone
acetate), tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone
acetate)
·
Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan
dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong
musculus gluteus agak dalam
·
Efektifitas
Efektifitas
tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal penyuntikannya
dilakukan secara teratur.
·
Keuntungan
lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari
seperti menelan pil, tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, sangat efektif, tidak
memiliki pengaruh terhadap ASI, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari
35 tahun sampai pre menopause, membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan
haid, tidak di dapat pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen.
·
Efek samping
reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit
tromboem balik tromboplebitis, system syaraf pusat gelisah, depresi, pusing,
sakit, tidak bisa tidur, selaput kulit dan lendir bercak merah / jerawat,
gastro intestinal mual, payudara lembek dan galaktorea, perubahan warna kulit
di tempat suntikan
·
Cara pemberian
waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada
hari 3-5 pp / sesudah asi berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu
pasca beraslin asal ibu tidak hamil / belum melakukan koifus, pasca keguguran ;
segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca abortus,
asal ibu belum hamil lagi. dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
5.
Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan
dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur)
panjangnya sedikit lebih pendek dan pada batang korek api dan dalam setiap
batang mengandung hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya
kehamilan (BKKBN, 2006).
Jenis Implant
Jenis-jenis implant menurut
Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a)
Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b)
Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
c)
Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap
kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel yang dikeluarkan setiap harinya
sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah :
a)
Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
b)
Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
c)
Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.
Pemasangan
implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (20–30 tahun).
c) Perempuan
yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d)
Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan
pasca persalinan.
f) Perempuan
pasca keguguran.
g) Perempuan
yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h) Perempuan
yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
i)
Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
Kontraindikasi Menurut Saifuddin (2006)
menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah sebagai berikut :
a)
Perempuan hamil atau diduga hamil.
b)
Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c)
Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d)
Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e)
Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut
Saifuddin (2006) adalah :Keuntungan kontrasepsi yaitu :
a)
Daya guna tinggi
b)
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c)
Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d)
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e)
Bebas dari pengaruh estrogen.
f)
Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g)
Tidak mengganggu ASI.
h)
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i)
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa
kerugian implant adalah:
a)
Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b)
Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant.
c)
Lebih mahal.
d)
Sering timbul perubahan pola haid.
e)
Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f)
Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang mengenalnya.
g)
Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.
6.
IUD
IUD adalah alat kecil terdiri dari
bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus
diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara
kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
Jenis-jenis IUD di Indonesia
a) Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
b)
Copper-7 IUD ini berbentuk
angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan.
Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan
gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya
sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.
Cara Kerja
1)
Menghambat kemampuan sperma untuk
masuk ke tuba falopii
2)
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai
kavum uteri
3)
IUD bekerja terutama mencegah sperma
dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
Indikasi
Prinsip pemasangan adalah
menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri).Saat
pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan
rahim dalam keadaan lunak.Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir
haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
a)
Usia reproduktif
b)
Menginginkan menggunakan kontrasepsi
jangka panjang
c)
Perempuan menyusui yang menginginkan
menggunakan kontrasepsi
d)
Setelah melahirkan dan tidak
menyusui
e)
Setelah mengalami abortus dan tidak
terlihat adanya infeksi
f)
Risiko rendah dari IMS
g)
Tidak menghendaki metoda hormonal
h)
Tidak menyukai mengingat-ingat minum
pil setiap hari
i)
Tidak menghendaki kehamilan setelah
1 – 5 hari senggama
j)
Perokok
k)
Gemuk ataupun kurus
Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan
IUD adalah
a)
Belum pernah melahirkan
b)
Adanya perkiraan hamil
c)
Kelainan alat kandungan bagian dalam
seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher
rahim, dan kanker rahim.
d)
Perdarahan vagina yang tidak
diketahui
e)
Sedang menderita infeksi alat
genital (vaginitis, servisitis)
f)
Tiga bulan terakhir sedang mengalami
atau sering menderita PRP atau abortus septic
g) Kelainan bawaan uterus yang abnormal
atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri
h)
Diketahui menderita TBC pelvic
i)
Kanker alat genital
j)
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Keuntungan
a) Sangat
efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan
dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH,
paling tidak 10 tahun
b) IUD
dapat efektif segera setelah pemasangan
c) Metode
jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d) Tidak
mempengaruhi hubungan seksual.Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan
e) Tidak
ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
f) Tidak
mempengaruhi kualitas dan volume ASI.Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu
kualitas dan kuantitas ASI
g) Dapat
dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
h)
Dapat digunakan sampai menopause
i) Tidak
ada interaksi dengan obat-obat
j) Membantu
mencegah kehamilan ektopik
k) Setelah
IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu
mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit
(spoting).Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu
dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan
sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan
untuk memeriksanya ke dokter.Pada saat pemasangan,
sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri
dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:\
a)
Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing,
muntah-muntah.
b)
Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
c)
Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat,
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
d)
Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter
jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
Efek Samping dan Komplikasi
a)
Efek samping umum terjadi:
Perubahan
siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid
lebih sakit.
b) Komplikasi lain: merasa sakit dan
kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu
haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding
uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar).
c)
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d)
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti
pasangan
e)
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,
f)
Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
g)
Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD.
h)
Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri.Petugas terlatih yang dapat
melepas
i) Mungkin
IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang
segera setelah melahirkan)
j) Tidak
mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan
normal
k) Perempuan
harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
a)
2 sampai 4 hari setelah melahirkan
b)
40 hari setelah melahirkan
c)
Setelah terjadinya keguguran
d)
Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
e)
Menggantikan metode KB lainnya
Waktu pemeriksaan Diri
a) 1 bulan
pasca pemasangan
7. Kontrasepsi
Mantap
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan
wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa
dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu
pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat
kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena
kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam
pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikian,
sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah,
pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu
terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi. Yang
harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah
jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak
yang hidup harus 3 atau lebih.

https://www.facebook.com/yohana.indah.5/videos/pcb.1657075171014517/1657074964347871/?type=3&theater
Daftar Pustaka
Hartanto, H., 2002, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Dinas Kesehatan lampung, 2011, Profil Kesehatan Provinsi lampung Kec. Jati Agung tahun 2011, Lampung: Dinas Kesehatan RI.
Daftar Pustaka
Hartanto, H., 2002, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Dinas Kesehatan lampung, 2011, Profil Kesehatan Provinsi lampung Kec. Jati Agung tahun 2011, Lampung: Dinas Kesehatan RI.